Kita
bisa belajar tentang kemauan dari siapa pun, termasuk adik sendiri.
Alkisah,
adik terkecil saya suka melihat gambar-gambar di Majalah Bobo. Itu lo, di rubrik
“Halamanku”!
Adik
saya pun meluangkan waktu untuk mencorat-coret kertas binder saya dengan spidol
dan krayon. Biasanya sih, ngeplek. Do
you know ngeplek? Gambarnya sama
persis seperti yang dikirim anak-anak di Bobo, tetapi tetap menurut versinya
sendiri.
Setelah
digambar, kertas itu ditulisi biodata pengirim juga. Lalu saya, adik pertama,
atau ibu ditodong untuk membaca, meski patah-patah karena kadang nggak ngerti
itu huruf apa.
Pada
akhirnya, dia sering bilang …
“Kak, pengin banget nih karyaku masuk Majalah
Bobo.”
“Ayo,
dong … ke kantor pos. Kirimin gambarku …”
“Nanti
kirimin, yah, yah …” dengan mimik yang polos, lucu, dan penuh harapan.
Aaaaa.
Dulu saya pernah jadi anak kecil. Dan dulu saya (mungkin) juga selugu itu. Alangkah
indahnya.
Maka,
kemauan adik itu perlu dicontoh.
Dia
pengin nembus Bobo, meski aral melintang, meski mungkin nggak sekarang …
Karena
dia masih TK kecil …
Yeah, kamu bisa, Dik, kamu pasti bisa!*nada a la Aku Pasti Bisa-nya Citra Scholastika*
Kakakmu juga pasti bisa! ^3^
*Mumul*