nganggur atau kerja?
saya pernah mengalami masa-masa nganggur
dan memang menyenangkan!
nggak ada beban belajar, nggak ada pr apa aja buat besok,
nggak perlu ribut ke sana ke mari untuk persiapan praktikum (misalnya),
nggak harus pulang pergi naik bus hujan-hujan becek nggak ada becak
bisa menekan biaya hidup alias numpang full sama orang tua,
nonton tivi kayak ga ada habisnya,
main kemana-mana bisa aja
dan sebagainya, dan sebagainya
itu sisi enak-nya
nggak enaknya? ada dong :)
tiap hal bisa jadi ada resikonya. orang nganggur itu identik dengan...
nggak ngapa-ngapain, nggak bermanfaat, ongkang-ongkang kaki,
sampai identik banget dengan peran sebagai korban php.
php? kok bisa? bukannya yang nganggur ya yang jadi php orang sekitar?
jadi begini.
ada sebagian manusia yang ditakdirkan untuk melanjutkan sekolah di jalur kedinasan.
katanya sih gampang buat diangkat (bukan diangkat kayak karung beras tapi hehe)
dan memang betul. yang bikin jreng-jreng-jreng adalah
diangkat (minimal dipekerjakan) bisa sampai satu tahun kemudian.
serius!
info ini nih yang nggak kebanyakan dapet sebelum akhirnya memilih di jalan tadi.
dan ujungnya, si pengangguran yang notabene lulusan sekolah tadi biasanya dicelotehin,
"oh, jadi ini ya lulusan X? katanya lulus dikasih kerja? kok sampai sekarang (nyaris setahun, red) masih
nganggur aja?"
emang nyesek ya berasa di-php-in,
padahal sebenarnya nggak gitu juga. setiap sistem ada sebab musababnya
dan seringkali lulusan itu juga nggak ngerti apa jawabannya
berasa curcol :p
sebenarnya, ada yang lebih urgen dari itu.
tentang, kebiasaan mendisplinkan diri bisa ilang salah satunya.
rutin bangun pagi, gosok gigi, makan teratur bisa amblas ditelan bumi
perkara kecil namun sesungguhnya butuh tekad kuat
kadang kala kehilangan semangat bersaing juga
bersaing aktif di kelas, bersaing mencari wawasan baru, bersaing dandan rapi,
intinya mah yang bagus-bagus gitu we
jadi intinya ...
ada hal-hal yang bisa lebih mudah didapat saat nggak nganggur daripada saat nganggur
ada pula hal-hal yang enakan saat nganggur daripada sebaliknya
furthemore,
lagi-lagi harus bersyukur ada di salah satu sisi.
yang udah nggak nganggur masih bisa istirahat di hari minggu, misalnya
yang nganggur bisa total nekunin passion misalnya
nganggur dan nggak, apa pilihanmu?
yang penting tetep bahagia dan bersyukur
*note yang baru lahir setelah berhari-hari hanya dibayangkan