Kamis, 19 Juli 2012


Tahukah, Ibu?
Hujan menderas di sini, dekat-dekat ramadhan ini
Air yang tercekung di bak mandi bertambah dingin
Hawa di sini semakin sejuk
Herannya, keadaan demikian semakin mengingatkanku akan sebuah desa kecil
Dan juga engkau, Ibu

          Petrichor, bau tanah yang menguap saat rintik-rintikhujan berlari
          ke bumi
          Sepi, saat kutak lagi melihat matahari senja bersama anak-anak kecil yang berlari
          Sensasi ini bertambah, Ibu
          Apakah ini yang namanya kerinduan?

Imam Syafi’ie bilang hidup tak lengkap tanpa berkelana
Maka tak usah kupikirkan terlalu dalam, ya, Ibu?
Cukup dijalani saja, dengan syukur
Syukur atas berjuta nikmat-Nya yang bertaburan
Seperti bintang-bintang di langit nan bersih
Karena ribuan manusia masih mengejar garis takdir yang satu ini
         
          Inikah sensasi kerinduan?:-)

Sabtu, 14 Juli 2012

puisi (lagi)




Di sebuah mobil cherry dengan banyak penumpang
Ia berjejalan di antara tiga kakak beradik berjakun yang sekawan
dengan satu teman perempuan
dengan banyak orang tua yang berdampingan, bercengkerama satu sama lain
sambil bernyanyi-nyanyi lagu gubahannya sendiri, “Surabaya, oh, Surabaya, oh, Surabaya.. kota kenangan, kota kenangan, takkan kulupa..”
ia masih kelas lima sd saat itu.
Kini kota itu belum terjangkau, terlampau jauh

Sebuah pesawat
Terbang
Melayang
Siripnya berenang di lautan awan
Suaranya begitu jelas
Membuat mimpinya tertanam,
Tumbuh hingga sekarang

Lantas ia berpoles bedak tebal
Menghibur juri, menghibur teman-teman
Senang
Ketika di atas panggung, rasanya terbang melayang
Begitulah pemikiran anak sd yang belum matang :)

Lagi, ia dihantarkan
Pada sebuah bangunan bernama dinas pendidikan
Riuh rendah suara
Muda-tua, lelaki-perempuan
Ia pun senang membawa kenangan
Bertemu teman-teman, dari ujung Ngawi hingga Blambangan
(Catatan Hari Anak Nasional 2004)

Sabtu, 07 Juli 2012

lagu non pop


kadang-kadang,
bosan juga dengan lagu-lagu pop
bosan juga dengan lagu-lagu barat
dengan tema yang sama, meskipun cara membungkusnya beda-beda

kalau lagu anak-anak?
ah, sepertinya bukan jamannya lagi :'(
lagian, lagu anak-anaknya belum di-update
(kita butuh lagu anak-anak untuk saudara-saudara kita dan anak cucu kita kelak. betuuul?)

jadi,
sebagai seorang muslim,
ketika kamu merasa bosan dengan itu semua,
bisa dicooba yang satu ini :)

lagu-lagunya sami' yusuf.
beliau adalah komposer, penyanyi, yang memiliki jenjang karier yang bagus
penyanyi lagu religi kelahiran iran ini telah lama menetap di inggris
dan.. bisa ditebak harus struggle di negara sekuler tsb.

bisa dilihat di sini 
yang judul lagunya healing.
asyik, jeh.
inti dari lagu tsb adalah : bahagiakan orang lain, beri senyuman
dan semuanya akan menjadi indah.
healing.
aku suka suaranya, halus, lembut.
wajahnya juga tampan (wajah khas orang timur tengah gitu :p)
sedikit tergelitik juga sih. namanya kan ada 'yusuf'nya, itu udah ganteng banget meski udah nggak muda lagi, gimana nabi yusuf yaaa??

 pasti sangat sungguh lebih keren.

ada lagi sebenarnya lagunya. banyak. namanya juga menelurkan album, seperti sebuah lagu berjudul you came to me;
aiih.
dicoba denger aja pokoknya ^^

setidaknya, sekarang sami yusuf berada di bawah naungan ETM International, sebuah label yang lebih aman, tidak riskan seperti yang pernah diperbincangkan lantaran simbol yang berkaitan dengan hal-hal yang nggak baik.

eh,
kalau ketemu sami yusuf, titip salam yaa?
atau,
doain aja bisa ketemu sami yusuf,
nanti salam-salam bisa kusampaikan :))
hehe
 


SNMPTN 2012

wah, selamat ya buat para calon mahasiswa yang diterima di PTN jalur ujian tulis :D
pasti udah pada liat pengumumannya, kan?

girang-girang-mencak-mencak-bahagia yaa karena diterima di jurusan favorit?
selamat yaa
semoga sukses ^^

kuliah yang rajin aja..
nikmatin masa-masa kuliah..
pan, nggak semua orang bisa kuliah..
(nasihatin diri sendiri)

mahasiswa (gelar keren yang cuma ada di Indonesia ini) kan katanya penerus bangsa juga..
(nasihatin diri sendiri)

di sinilah kompetensi diasah !

ganbatte yaa :D

bagi yang gagal, atau masuk jurusan yang sebenarnya nggak diingini,
jangan patah semangat
semuanya belum berakhir
takdir masih bisa berubah asalkan mau berusaha juga

sukses, lagi-lagi nggak ditentukan 100% ama dimana kamu kuliah

semua tergantung dari kemauan kuat.

sorry klo gayanya udah kaya -o-r-a-n-g :P

cemungggudddhh

Selasa, 03 Juli 2012

SEDERHANA SAJA

Sederhana saja baginya.
Sebentuk tawa lepas darimu, menjadi penawar penat yang menjalari seharian.

Sederhana juga pengungkapannya.
Tak perlu banyak puisi untuk menyapanya,
Kediamanmu saja sudah dimengertinya.

Tak perlu pengakuan.
Meski banyak ulasan tentangnya,
nyaris sedikit saja yang benar-benar memahaminya.


Sederhana bahkan terkadang sulit untuk dicerna.
Mengapakah mampu dengan rutinitas yang itu-itu saja?
Sementara di lain hati, rutinitas melenceng sedikit sudah bercuap-cuap
Bosan menyergap.
Menguap.
Menyergap lagi.
Menguap lagi.

Jadi, apa yang sudah diterimanya?
Sudah seimbangkah dengan tangis diam-diamnya, dengan seluruh pengorbanannya?

Kamu bisa menebaknya.



Senin, 02 Juli 2012

quote


Hari ini gimana? Nikmatin aja kehidupan Saudara. Itu belum terjadi tapi Anda udah takut luar biasa. Tawakkal itu unlimited luar biasa. Kita gak pernah tahu kita ada di tembok mana, sebelah mana. Misalkan tembok itu ada satu meter di depan kita tapi pas kita berjalan sejangkah aja kita udah nyerah, wah lagu tawakkal darimana tuh?
jleb.

Ustadz Yusuf Mansur, 1 Maret 2012
 


Halo Juli !


 Selamat datang, Juli. 
Datanglah dengan keceriaan
Sambutlah bulan mulia yang sebentar lagi datang
Tapaki jalan yang masih panjang.

Iseng. Buka file. Eh, ada se-su-a-tu ! :D
satu potongan puisi yang entah ngerasain apa waktu itu
12/6/2011
cukup lama, ya?

(Tanpa Judul)

Seperti sekam yang menyimpan bara,
Peluhku terpendam, yang ada hanya puing harapan yang tinggal menunggu hujan.
Aku takut menggenggam hujan,
Hanya karena aku tak bisa melihat pelangi.
Aku gugup menari di atas rumput,
Padahal temali sepatuku telah erat, tak ada serangga apapun di situ..

Rasanya aku ingin menjadi tungku yang bisa memanaskan bara.
Panas!
Benda itu rasanya tak sungkan-sungkan menyibak kemarahannya, menjerat minyak melelehkan apapun.

Perlahan aku berkata, aku ingin pergi..
Aku tak kuat di sini,
Menggenggam harapan seperti menggenggam pasir
Semakin aku bergejolak untuk mendapatkannya, menjaganya,
Dia semakin kisut.

 udah kayak anak bahasa beneran, nggak ? :))

Pengikut