I
Aku duduk di beranda rumah ditemani
emak. Anak-anak tetangga berkumpul di depan halaman rumahnya yang luas. Mereka
bermain jemblong singit. Salah satu
dari mereka menangis karena harus jaga terus. Akhirnya ada yang mengalah, hingga
satu per satu pulang karena hujan. Halaman rumah jadi sepi. Aku dan Emak masuk ke
dalam rumah.
“Ngomong-ngomong,
teman mondok kamu dulu itu mau menikah lo, le? Syafi’i namanya.” Kata emak
membuka percakapan. Topik yang sama selama satu minggu. Mungkin juga sama untuk
mingu depan.
“Iya. Sudah tahu kok, Bu.” Jawabku asal.
“Kamu kapan nyusul?”