Tak kaulihatkah jerat tali yang
menghimpit tubuhku?
menyulur dari kepala
ke ujung kaki
Tak maukah kaulepaskan ia
agar setidaknya
aku bisa bernapas lega?
Jerat hitam itu,
menyapa di kala pagi
mendesak di kala siang
dan menghantui di kala malam
hingga ke tidurmu
begitu seterusnya,
pagi demi pagi
biru yang baru
Kuberusaha lepaskan ia
tak mau aku terus-menerus seperti ini
tapi nampaknya,
orang-orang telah memiliki jerat itu juga
di leher,
di kaki
di kepala,
tiap detik, jerat itu menjulurkan jutaan
kata
seperti tak terbatas
seperti angin
yang dibutuhkan ilalang
padahal,
hanya sebekas remah-remah roti
yang dilirik pun
nyaris tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar