Bersekolah itu penting. Kalau tidak penting, mengapa
jutaan anak manusia bersekolah setiap hari? Banyak hal yang didapatkan ketika
kita bersekolah. Dari ilmu, teman, sampai pengalaman. Banyak rasa yang dikecap.
Dari senang, susah, sampai biasa-biasa saja.
Yap! Sekolah memang salah satu sarana mendapatkan
pendidikan. Istilahnya, sekolah menjadi bagian dari sistem pendidikan. Sebagaimana
UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat. Futuristik banget kan sebenarnya pendidikan itu?:)
Dengan demikian, sekolah menjadi pujaan hati para siswa Indonesia. (ciee,
bahasanya udah kayak musisi aja)
Namun, seperti
halnya cerita fiksi dimana alur hidup tokoh utama tidak selalu mulus, kegiatan
sekolah pun juga begitu. Tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan belajar.
Sepertinya penuh otak ketika mengerjakan tugas. Galau. Sering mengerjakan tugas
tidak tepat waktu dan tidak optimal. Tidak sedikit juga para guru yang
mengeluhkan siswanya. Dari yang ngelamun aja di kelas, tidak mengerjakan
pekerjaan rumah, nilai jelek, kenakalan, hingga tawuran. Orang tua bisa jadi
ikut mengeluh karena anaknya kesulitan menyerap pelajaran. Mereka mengharapkan
sang anak sukses dalam belajar.
Adalah lebih
baik kiranya jika seluruh komponen pendidikan membentuk kegiatan belajar senyaman
mungkin. Tak perlu sikut sana-sini untuk menentukan siapa yang bersalah.
Keadaan akan lebih baik jika saling bantu-membantu dan saling memperbaiki diri.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Bersekolah seperti bermain
Pernah
melihat orang yang asyik bermain game seharian? Rasanya, tidak ada kata “capai”
dalam rotasi seharinya itu, ya? Anggaplah belajar demikian. Belajar itu seperti
mengukir kaligrafi di atas kanvas. Belajar itu seperti menjelajah hutan
belantara yang penuh dengan makhluk hidup di dalamnya. Caranya? Dengan
menggabungkan daya imajinasi dan daya ingat kita. Contohnya, metamorfosis kupu-kupu.
Asyik sekali membayangkan bagaimana terbentuknya kupu-kupu sembari
mengingat-ingat tahap-tahapnya. Tentu yang seperti ini lebih mudah. Bersekolah
itu bisa menghabiskan waktu lebih dari enam jam. Kalau enam jam dibuat enjoy,
pasti siswa akan betah bersekolah. Begitu juga dengan guru-guru. Enam jam di
sekolah bisa diibaratkan enam jam bertemu “anak-anak”nya yang beragam
2. Guru-guru yang mengajar dari hati
Seorang
guru yang mengajar dari hati otomatis menjadi guru yang profesional. Ia mendedikasikan
segala yang didapatkannya ketika sekolah atau kuliah dahulu kepada
murid-muridnya. Ia juga tak ragu untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan dari murid yang terkesan sulit. Tak hanya mengajar materi
pelajaran yang diampu, nilai-nilai moral yang luhur diajarkan melalui tindakan
nyata
3. Perbaikan fasilitas
Fasilitas
merupakan modal penting dalam sekolah. Fasilitas yang baik dan bagus akan
menyokong semangat siswa untuk belajar. Hal ini bisa dilakukan dalam penyediaan
sarana beribadah, penyediaan perpustakaan yang sejuk, lengkap, dan nyaman,
penyediaan taman sekolah, penyediaan kamar kecil, dan penyediaan kantin. Tentu
pihak sekolah harus mendistribusikan dana yang digulirkan pemerintah secara
tepat, salah satunya berbentuk fasilitas ini
4. Dukungan orang tua
Tugas
orang tua tidak hanya mencari nafkah, melainkan membantu mengawasi
putera-puterinya dalam belajar. Tak ada salahnya juga berkomunikasi dengan guru
demi peningkatan belajar sang anak. Berkomunikasi intensif dengan guru berarti
tidak hanya dalam “kasus” saja :-)
5. Saling menghargai dalam sekolah
Jika
para siswa menyayangi teman-temannya dan menghormati guru-gurunya, tentu terasa
menyenangkan. Apalagi para siswa menghormati guru-gurunya dalam sekolah.
Menjabat tangan setiap bertemu, hal ini masih perlu dipertahankan. Budaya
Indonesia kan, budaya yang menghormati orang yang lebih tua? Begitu pula dengan
para guru. Mereka menyayangi para siswanya dan tidak serta merta menghakimi
jika ada masalah terjadi
Demikian
kiranya hal-hal yang bisa dilakukan untuk membentuk kegiatan belajar di sekolah
yang baik. Semoga bermanfaat !:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar