SAJAK LIBURAN
I
Biasanya, aku bergelut dengan kemelut
yang kubesut dengan adik-adikku di rumah
Entah
apa yang diperebutkan
Bantal?
Tidak. Uang jajan? Jarang sekali
Lalu
apa?
Hanya
melepas endorphin untuk lebih
mensyukuri hidup :)
II
Biasanya, jam segini, aku terpekur di depan laptop
menemaninya seharian
Iih, sudah seperti tour guide saja
Dan, ya, sekarang berbeda
Aku di sini, sendiri
Bersama ratusan pasang mata yang menatap kereta api
III
Tengah malam
aku merapat
pada kursi-kursi dingin stasiun
Tengah malam
ada perbincangan
tentang pekerjaan, tentang ibu, tentang perjuangan
di tengah tanah rantau
Tengah malam,
lalu selepasnya
aku berhasil lelap
ternyata mata bisa terpejam, tak hanya ketika diri beratap genteng rumah
dan hangat kamar
IV
Allah itu Maha Pengasih, bukan?
diatur-Nya rencana untukku agar naik kereta yang sampai pukul sekian
diatur-Nya agar aku tak menyusuri gerbong yang itu, tetapi yang ini
agar aku bertemu mereka
yang masih berteman dengan teman sebangkuku
membuat satu dari dua pemuda itu berkata, "Dunia ini sempit, Bro!"
agar aku tak terlalu kaku
dengan sosok yang kutemui tempo hari
V
ayat itu berkelindan di benakku,
"Maka ni'mat Tuhanmu yang manakah yang akan kaudustakan?"
Ps-Sby-Bdg-Jkt, tengah November 2012
awal muharram :))
salam kenal juga :)
BalasHapus