Bandung itu kota yang kompleks.
Beragam warna. Dari putih sampai biru ada di sini. Apa aja sih? Yuk, baca
postingan berikut.
KERETA API
Iya.
Kereta api merupakan salah satu jantung akses perekonomiannya warga Bandung dan
sekitarnya. Aktivitas per-kereta apiannya hidup banget! Salah satu indikasi
pentingnya kereta adalah dipasangnya papan nama dengan lebih dari empat bahasa.
Penulisannya dari huruf cina sampe huruf latin. Bergerbong-gerbong kereta disediakan
dengan ratusan manusia yang seakan tak pernah habis menaiki kendaraan beroda
baja ini.
Trayeknya lumayan jauh, seperti
Padalarang-Kiara Condong yang tentu melewati Stasiun Bandung. Jaraknya
dimisalkan Singosari-Malang lah. Ongkosnya pun murah meriah. Cuma, sabar aja
kalau lagi naik kereta ekonomi ini, especially buat yang nggak begitu
suka kebisingan dan tempo lama. Bakalan ada banyak penjual sepanjang perjalanan
kereta, dari donat sampai kalender. FYI, kalau dari Cimahi ke Bandung, lebih
baik naik kereta aja (apalagi kalau waktunya menipis di siang hari). Karena eh
karena, macetnya bakalan membunuh waktu secara perlahan. Jangan dibayangin
pokoknya. Palagi kalau trayeknya melewati Pasar Baru pada weekend.
Untungnya,
kalau mau lebih cepet dan nggak ada satu pun penjaja barang konsumsi bisa naik
kereta patas. Nggak kalah sama bus, kan? Lima ribu perak, tapi dijamin bakalan
sebanding dengan kecepatan kereta. Eh, tentu saja, kalo naik kereta yang satu
ini, nggak lewat stasiun kecil layaknya kereta ekonomi, melainkan wuuush.. dari
ujung ke ujung stasiun gede (berangkat dari Stasiun Bandung dan tiba di Stasiun
padalarang).
PASAR
BARU
Pernah
kebayang nggak, pasar modern dengan enam lantai? Ya Pasar Baru ini. Beragam hal
dijual di sini. Dari tas, pakaian, dan aksesoris (Bandung kan juga terkenal
sebagai kota mode kan, bok). Kata dosen Hukum Keuangan Negara, warga asing juga
berbondong-bondong ke sini khususnya Malaysia dan Singapura. Kalau nggak mau
nawar, ada harga terjangkau, tapi di bagian pelataran luar Pasar Baru.
Siap-siap menawar harga mah kalau di Pasar Baru. It’s not just about market,
but modern and more expensive goods.
MOJANG
BANDUNG
Jika orang bilang mojang Bandung itu
geulis-geulis, nggak salah juga siih. Emang bener kok. Soalnya.. pas ada acara
di Jonas, ada puluhan anak SMA, terbukti mereka modis dan attractive. Mungkin
faktor cuacanya dan dataran tinggi yang bikin sejuk juga yang membuat kulit
mereka lebih cerah. So, nggak heran kalau banyak model, artis, aktor dari kota
kembang ini. BTW, aku blum pernah lihat rangkaian bunganya.
KERIPIK PEDAS MAK ICIH
Maicih adalah salah satu jajanan
pedas yang branded di kota ini. Yang katanya pengusahanya bisa
menghasilkan omset milyaran itu loh! Ada juga sih yang lain, kayak Karuhun.
Yang lainnya biasanya tanpa label tapi tetep pedas. Tapi mending yang udah
jelas labelnya aja deh. Kita nggak pernah tahu darimana asal pedasnya keripik
itu kaan?
MAKANAN
Dimanapun,
tentu saja ada makanan. Karena kebutuhan manusia itu makan. Kalau nggak ada makanan..
(oke, stop ceramahnya). Outlet makanan banyak banget di sini. Dari penjaja
makanan dengan motor, gerobak, kedai, warung, sampai restoran. Iyalah. Bandung
gitu loh :p.
Seperti
warganya yang multietnis, beragam makanan ada di sini. Tapi.. tetep aja, adaa
aja Masakan Padang. Waw. Salut juga ya. Emang masakan Padang udah ada
dimana-manaa gitu.
Mau
tahu apa makanan khasnya?
Peuyum.
Yang kalo di ‘Jawa’ namanya “T-A-P-E.”
Ada
juga : BATAGOR, cimol, cireng, dan bolu pisang.
Ngg..
jadi lapeer.
UNIVERSITAS
Uyee..
siapa yang tak kenal Institut Teknologi Bandung (ITB) yang namanya sering
banget disebut-sebut orang media massa, dengan simbol Ganesha (patung gajah)
itu? ITB itu institut ter-beken, dan tentu saja mahasiswa dari seluruh
Indonesia pengen berkumpul di sini. dari Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Palembang,
Jogja, dsb.. dsb.. Konon, fakultas tekniknya diakui oleh para bangsawan
industri minyak gas dan bumi sehingga, IP di bawah 3,00 pun bisa kerja dengan
mereka.
Btw,
Masjid Salmannya juga asik loh. Biasanya dibuat markas FLP oleh para
anggotanya.
Ada
lagi nih.. Universitas Padjajaran (Unpad), UPI (Universitas Pendidikan
Indonesia), Polban (Politeknik Negeri Bandung), Politeknik Pos (yang Kantor Pos
Pusatnya sumpa, guede banget), UNPAR (Universitas Parahyangan), Maranata, STT
Telkm, dan.. masih banyak lagi.. FYI, UPI tuh deket banget dengan Masjid Daarut
Tauhid, salah satu masjid yang penceramahnya tersohor di negeri ini. Masjidnya
UPI itu gede banget dah, masuk kandidat masjid kampus terbesar di Indonesia.
TENTANG
NAMA
Kalau
di Bandung, biasanya pakai bahasa sunda sebagai bahasa sehari-hari—terlebih
yang informal. Tapi, tentang nama, memang ada yang unik niih..
Kalau
di Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur rata-rata pake intonasi O meskipun
hurufnya A, di sini, pake A baik huruf maupun intonasinya..
Contoh
: Monggo (artinya silahkan dalam bahasa Jawa) di sini jadinya Mangga.. (dengan
tambahan tanda petik di akhir kata)
Banyak
kok sebenarnya kosa kata yang mirip, kayak mulih = pulang, dhahar = makan, sare
= tidur. Cuma, dhahar dan sare itu penggunaannya informal banget. Ada yang
lebih halus seperti tuang dan tidur.
Penamaan
orang-orang di sini cenderung berulang, misalkan Jajang Sujajang. Kayak gitu..
pokoknya ber-rima gitu lah XD
PASAR
MINGGU
Seperti
Malang, tiap minggu ada juga pasar minggu, letaknya di Gazeebo (dekat Kantor
Kerja Gubernur Jawa Barat). Ratusan orang bakalan memadati lapangan ini. Mata
bakalan dipuasin dari segala pernak-pernik rumah tangga sampai sepatu buat para
mahasiswa. Harganya .. nggak bikin tercekik laah.
Jadi,
ini adalah salah satu aksen khas Kota Bandung. You can visit here and enjoy new
things around you. Thank you ! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar