Kisah
Lulu (2)
Lulu sedang melamun di balkon lantai dua rumahnya. Di situ, ia bisa memandangi bintang-bintang yang berkilau. Kegiatan inilah yang sering dilakukannya setelah selesai mengerjakan laporan praktikum biologi kesayangannya. Terkadang bawa kripik kentang, terkadang jus jeruk, terkadang tak membawa apa-apa, seperti sekarang.
Berkilau. Menarik. Ada yang tertarik.
Oh, ya! Lulu tertarik dengan sesuatu. Coretan puisi karya sang adik, Lily, yang diambilnya diam-diam dari keranjang sampah. Ia begitu penasaran. Lily itu agak aneh akhir-akhir ini. Sedikit-sedikit marah-marah, eh beberapa saat girang gemilang. Aneh, kan?
Lulu membuka lipatan itu. Berbahasa Inggris.
Do you love something because many people adore it / OBSESS with it so much?
or, you naturally love?
I'm afraid you actually got the first answer
Do you keep smiling to life just when other people are around you,
so it is just a mask?
I'm afraid you actually got the first answer.
*
Are you too lucky
or you are too obsessed so other people get mad to get close to you
in a while, you don't have real rights to do everything you want for everything
how could be so crazy?
Nah, nah, Lulu bertanya-tanya. Apakah Lily sedang dalam virus merah jambu, atau jangan-jangan ini adalah curhat colongannya tentang kegiatan Pasukan Pengibar Benderanya? Dari laporan ibu sih, Lily bisa bercerita tentang seleksi paskibra nasional sebanyak lima kali per harinya. Persis jumlah sholat wajib. Ia menengok kamar. Sang adik telah terlelap. Besok saja ditanyakannya.
Yang jelas, Lulu sekarang memandangi langit sambil menekuri kata-kata dalam puisi itu barusan. Tak masalah jika persepsinya tak sama dengan isi puisi sebenarnya
Do you love something because many people adore it / OBSESS with it so much?
Hmm, Fyuuuuh. Lulu menghela napas panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar