Minggu, 02 September 2012

Bagaimana Bisa



Bagaimana kamu bisa menyebutnya jahat
Jika kamu sendiri yang menyibak belukar, memercik api
Gersang, meradang
Hanya karena mendung yang tak kunjung tiba
Dan hujan yang memeluk kesendirianmu

Bagaimana kamu bisa menebaknya dengan hasil absolute : TIDAK!
Sedang kamu sekalipun tak kunjung bertanya
Apa yang terjadi?
Kamu yang terlalu peduli kepada diri sendiri
Kamu mencerca mereka, juga mencerca diri sendiri

Ingatlah ketika
Mereka membawamu ke bukit dengan udara segar
Dengan banyak kupu-kupu
Dan kunang-kunang
Ingatlah saat mereka tak pernah menyibak remah-remah masa lalumu

Bagaimana bisa kamu menyebutnya tak peduli
Jika pelangi memang tak dapat tersibak terkecuali oleh hujan
Bagaimana bisa kamu meminta mereka menjadi malaikat
Sedangkan dosa-dosamu jatuh, berguguran
Menerjang
Menutup jalanan basah dengan bau hujan yang mendamaikan


Sudahlah
Tegakkan kepalamu, Sayang
Rengkuh Kebahagiaan yang melapisimu begitu lama
Yang kamu balut dengan keragu-raguan
Katakan sepenuhnya,
Kamu tak pernah sendiri :)
Katakan terima kasih
atas tiap detik kehadiran mereka



            2 September, 2012

1 komentar:

  1. "...Bagaimana bisa kamu menyebutnya tak peduli
    Jika pelangi memang tak dapat tersibak terkecuali oleh hujan..."

    Saya merinding pas ngebacanya.
    Saya kepikiran orang tua dan sahabat-sahabat saya.
    maknanya hampir sama dengan kutipan yang ada di Pudarnya Pesona Cleopatra,"Cinta tidak akan merasakan kedalamannya kecuali saat perpisahan."

    BalasHapus

Pengikut