Selasa, 26 Februari 2013




Naah, kali ini, saya mendapatkan undangan dari Mbak Happy untuk menjawab beberapa pertanyaan. Liebster Award, something connected with a blogger with few followers. Baiklah. Saya akan menjawab pertanyaannya. :D


11 facts about me: 

1. I have had a long hair when I was in elementary school. But when I saw a girl in Bobo magazine with such curly short hair, I cut it confidently :p. My Islamic Learning teacher said, "No one from your family had short hair." wkwk

2. I love learning English. I mean, how to spell, how to know the meaning, and a little bit about the culture around  it. I still remembered my test score when I was in 4th grade, I got 88. Uniquely, I got the same score in both of my MTs ijazah and my SMA ijazah. May be, some realize I am obsessed with it. Someone have said I have a ridiculous mouth shape when pronounce it. Or, strongly says I'm keminggris :b. The most important that I care is, I learn because I love. I just want to know language more

3. I want to go to Turkiye, a country with a beautiful Haghia Sophia/ Aya Sophia. Someday, I want to pronounce Turkish well like Abdurrahman Faiz, poem writer and the son of Helvy Tiana Rosa.

4. I don't really like crowd

5. I can making noise with someone I think I can be close with. If not, I choose keeping calm. Not meaning I'm not open, but it is just my way, my habitual action

6. I want to be a writer of Bobo magazine

7. I want to be a rich person from writing

8. I love blue

9. I want to go to overseas with GI executive class (it's cheesy, right?) :b

10. I love reading

11. I want to be a widiaiswara (such a lecturer) STAN. yeah, since I know it seems like to be difficult if I want to be a lecturer outside. But who knows Allah's plan?




Happy's questions :
1. What are you doing in your spare time?
    Sleeping, interneting, texting

2. What place do you want to visit?
    Haghia Sophia

3. Reading or picnic?
    Both of them

4. What's your favorite food?
   Gado-gado, Sate, RENDANG! etc :p

5. Have you ever go to Bali, Indonesia?
    Yes, it is amazing

6. Mention your favorite singer!
    long long a go dmasip but now, I don't know, I just listen to good songs as I create  

7. What's your favorite book?
    one of them is Think Dinar

8. What was your favorite lesson at school?
    English

9. Singing or drawing?
    Singing. I can't draw well. My sister yes

10. What's the first letter of your mother's name?
      F

11. father or mother?
      both


That's it :D

Rabu, 20 Februari 2013

Cuil


Bahwa kerja (belajar) keras akan menuai hasil pada akhirnya. Jerman, tempat dimana gelar doktornya diraih, menjadi saksi. Lelaki itu istimewa. Rendah hati. Romantis, tulus, setia. Humoris. Tipe ideal bagi kebanyak wanita. Dan nasionalis. Meski banyak tudingan mengarah padanya. Godaan-godaan ditepisnya. Pengorbanan terhadap rakyat dilakukannya.

Habibie & Ainun. Di film inilah kamu bisa memetik pelajaran yang sederhana, tetapi sangat memantik semangatmu. Semangat untuk menjadi yang lebih baik. Semangat yang dikerahkan oleh gambaran bahwa, hidup hanya sekali. Gunakan untuk berbuat kebaikan dan kemajuan. 

Sabtu, 09 Februari 2013

-


Layaknya bayi, kita yang sudah besar, pasti ingin diperhatikan

Ingin sangat diperhatikan, terkadang

Tetapi, tak selalu harus begitu

Tak selalu harus menjawab segala pertanyaan kita,

Kebingungan kita,

Kepada orang tua misalnya

Karena kehidupan orang dewasa itu lebih kompleks

Kepada teman juga misalnya

Kita tidak pernah tahu sesibuk apa dia sehingga

Tidak membalas sms-sms kita

Atau yang lainnya

Jadi, seperti yang temanku bilang

Kita tidak boleh berekspektasi tinggi kepada seseorang

:)

*buat diri sendiri sii, hehe*

TENTANG NURIZ DAN NINDYA


Tentang Nuriz dan Nindya

 Jam dinding ini, mengapa terlalu cepat berjalan? Jarum telah menunjukkan pukul sebelas malam. Padahal, lima soal kalkulus belum berhasil kukerjakan. Aduh, aku harus mengetok pintu siapa? Penghuni kamar sebelah sedang keluar. Pintu depan takut kubuka, soalnya dia ketua asrama yang tegas dan berwibawa. Aduuh, ke siapa lagi?

          Kalau sudah begini, aku menyesal meninggalkan acara asrama di hari pertama untuk berkenalan satu sama lain. Tak usah kabur karena organisasi kampus. Kupandangi foto yang tersimpan rapi di laci berpegangan hati itu, orang tuaku. Sebentar, Ibu. Anakmu sedang bergulat dengan soal-soal kuliahnya. Aku juga takkan begitu mudahnya menyerah, Ayah.

            Pandanganku mengarah kepada sosok yang sedang tertidur pulas di sana. Oh, iya. Bukankah ada Mbak Nindya? Menurut ketua asrama, dia cerdas luar biasa. Lagipula, Mbak Nindya minta dibangunkan pukul sebelas. Mau belajar katanya.

Pengikut