Jumat, 17 April 2015

Mulai kemarin aku
melihat toga-toga
udara
kepala
bunga

Sekarang teman seangkatan berkurang
satu-satu
berkurang apa?
status mereka
mahasiswa
kampus
dosen
tugas
skripsi
tawa

Ada haru saat
seseorang menjadi
bunga
bukan sekadar ilalang

Ada kekeh saat
ada sama
meski ada beda

Mulai kemarin.
Mulai kemarinmu bagaimana?
Do never trust or like or admire singers with their (lovely) songs too much. Because they can make (bad) songs and ruin your mood perfectly

#aboutculture

Kadang-kadang, rindu yang tidak terkatakan lebih dahsyat daripada rindu yang tersirat.

Kita nggak pernah tahu seberapa sakitnya seseorang merasaa kehilangan. Kita nggak pernah tahu segimana dahsyatnya efek itu. Kalau dari sononya udah kalem-kalem aja, tetep aja kita nggak bisa menghakimi bahwa mereka tidak bersedih hati.

Sedih nggak harus diekspresikan dengan menangis. Tapi nggak bagus juga sedih dan nangis terus-terusan.

Lebih baik lebih peka terhadap yang merasa kehilangan. Terlebih, pada yang di dekat hati. Yang pernah merengkuh jantung di bilik suci.

Gratifikasi?

Waktu diklat dulu, salah satu anggota KPK pernah bicara tentang gratifikasi.

Gratifikasi itu seharusnya dilaporkan ke KPK, biar bisa tahu itu bisa diterima atau nggak. Biasanya yang bisa diterima nominalnya kurang dari Rp250.000

Pertanyaannya, kalau gratifikasi --pemberian-- berupa makanan gimana? Laporan ke KPK terus nunggu keputusan baru boleh makan? Keburu basi makanannya...

Pengecualian tentang makanan, nggak perlu lapor ke KPK. Makanan itu boleh dimakan, dengan syarat harus dimakan rame-rame. Ini yang dikatakan narasumber yang menurut saya imut dan kece itu.

Untuk lebih lengkapnya bisa baca yang satu ini....
http://kpk.go.id/gratifikasi/index.php/informasi-gratifikasi/tanya-jawab-gratifikasi

Catatan Karyawan #1

Menjadi karyawan memberi kesempatan bagi kita untuk bertemu orang banyak. Dengan datangnya sejumlah customer setiap hari, dan kembalinya mereka --orang yang sama-- pada waktu beberapa lama, ada skill yang terasah. Menghapal wajah mereka satu-satu :D. Mungkin juga udah ada minat dari sononya, jadi perhatian dengan detail segini pun ditangkap mata.

Imaji datang sebelum huruf. Wajah bisa dikenal meskipun nggak tahu nama.

Kalau sudah begini, berasa dunia selebar daun kelor. Ke Car Free Day, ketemu Mbak berambut panjang yang masang headset di telinga (gayanya persis seperti saat dia menunggu antrian). Car Free Day lagi, ada Mbak yang lagi jalan sama rekannya. Ke pusat perbelanjaan, menatap sekilas bapak-bapak yang biasa laporan. Bapak tersebut sedang turun dari elevator bersama istri dan anaknya. Aih, so sweet pisan. Ke toko lain, bertatap muka dengan bapak-bapak yang lainnya (bapaknya sendiri sepertinya agak ngeh, tapi sungkan menyapa -- saya juga :p).

Pernah bertemu. Selalu nggak hapal nama. Nggak pernah nanya juga :D hehe.

Yang asyik itu seperti ini. Saya pergi ke warung kelapa muda bersama seorang teman. Kami ngobrol. Pakai baju bebas, dong, kan nggak lagi ngantor. Waktu itu sudah malam, lepas sholat magriban. Naaah, datanglah bapak-bapak (lain lagi) yang nyamperin. Memori di kepala langsung bekerja. Ini yang biasanya juga ketemu tiap bulan...

"Beli kelapa muda, Mbak?"
"Iya, Pak."

Saya juga yang dongdong. Triggernya pakai acara nanyain kerjaan. Jadi lah bapaknya juga ngobrolin kerjaan. Tapi itu sekali aja. Lain waktu ketemu lagi di tempat yang sama, saya nggak ungkit-ungkit lagi. Kapok. Eh, bapaknya ngomongin itu lagi, pakai ngejanjiin gratifikasi lagi~

"Nanti bos saya mau ke Mbak. Mau ngasih uang 50ribu."

WHAT?? BUAT??

"...Soalnya saya suka ngerepotin Mbak, sih...." (Itung-itung balas jasa gitu)

Setengah nggondok. "Udah kerjaan saya kok, Pak."

Ada kali dua kali ngomong gitu. Jauuh hari sebelumnya, si bos memang pernah juga ketemu saya, bilang hal serupa. "Nanti saya kasih uang, yaa..."

Saya tentu nggak mau. Uangnya sih lumayan buat beli pulsa. Tapi itu kan dari jalan nggak bagus. Harga diri dan idealisme terkoyak huaa :(

Udah. Diem deh. Temen saya nyikut. Kami sama-sama mengerti. Kami biarin apa pun perkataan yang muncul.

Meski ada saat tidak enaknya, serunya juga ada, kok. Pernah makan mie ayam semeja sama bapak (yang lainnya lagi). Bedanya, si bapak nggak nanyain kerjaan saya, tapi menceritakan pengalaman bekerjanya di sini, sunu, dan sanaa. Beda kan, ya? Hehe. Nggak ada gratifikasi pula.

Being an employee makes you have opportunity to ask something about your clients' work, but just in the workday. I'll try not to ask anything about their duty on their free time. I'll try.



Pengikut