Senin, 15 April 2013

YUK, GAPAI KESEJAHTERAAN FINANSIAL MASA DEPAN DENGAN ASURANSI SYARIAH!


sumber gambar: voa-islam.com

Kesejahteraan finansial dalam keluarga adalah impian banyak orangtua. Umumnya, kesejahteraan tipe ini hanya diidentikkan dengan pemenuhan berbagai hal di masa sekarang (jangka pendek): makanan; pendidikan; tempat tinggal; dan sebagainya. Padahal, sejatinya, kesejahteraan finansial di masa depan (jangka panjang) tidak kalah penting untuk dicapai: bagaimana pendidikan anak-anak kelak; kapan orangtua akan naik haji; hingga dana untuk hal-hal yang bersifat insidental.

Untuk itu, perencanaan keuangan keluarga harus dilakukan secara seimbang dan bijak. Dalam manajemen praktis, perencanaan keluarga terdiri dari konsumsi, tabungan, investasi, dan asuransi. Konsumsi perlu dipenuhi secara seimbang. Begitu pula dengan tabungan dan investasi. Jangan sampai persentasenya mengurangi penghasilan secara berlebihan.

Lantas, mengapa harus ada asuransi? Asuransi berfungsi sebagai proteksi keluarga atas kejadian tak terduga di masa depan. Asuransi mampu men-cover pengeluaran atas hal-hal insidental seperti kecelakaan, penyakit serius, hingga kematian. Dengan demikian, asuransi sangat penting dimiliki keluarga untuk ketenangan di masa depan.

Faktanya, masih banyak keluarga yang enggan memiliki asuransi dalam rencana keuangan keluarga. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni penghasilan yang pas-pasan, usia pernikahan yang masih muda, dan skeptis akan keberadaan asuransi konvensional, khususnya bagi keluarga muslim.

Pada dasarnya, asuransi mengikuti besar penghasilan nasabah dalam jangka waktu tertentu. Diperlukan ekstra kedisiplinan saja dalam menyisihkan uang tiap bulan. Berasuransi pada keluarga usia muda malah lebih baik. Hal ini disebabkan orangtua belum memiliki kebutuhan kompleks bagi anak-anaknya. Fisik orangtua pun masih sangat prima untuk mencari nafkah. Tak kalah penting, asuransi syariah hadir mendampingi keluarga muslim Indonesia.

Ya, asuransi berbasis syariah menjadi solusi berasuransi lebih baik. Dasar yang digunakan lebih jelas, yakni mencegah resiko yang tidak diinginkan (QS. Lukman: 34), saling tolong menolong atau membantu (QS. Al-Maidah: 2), dan melakukan perencanaan untuk masa depan (QS. Al-Hasyr: 18).

Asuransi syariah hadir dengan berbagai kelebihan. Berprinsip tabarru’ atau tolong menolong, dana klaim yang dibayarkan berasal dari iuran para nasabah yang telah disepakati dan diikhlaskan. Dana asuransi diinvestasikan perusahaan pada jenis usaha syariah yang lebih jelas. Keuntungan dana tersebut dibagikan dengan prinsip bagi hasil. Pada intinya, perusahaan asuransi syariah hanya berperan sebagai pengelola dana dan selalu diawasi Dewan Pengawas Syariah (DPS) dari MUI. Hal tersebut berbeda dengan asuransi konvensional yang berprinsip jual beli, pembagian keuntungan berdasarkan riba, kepemilikan dana secara mutlak, dan tidak adanya kehadiran DPS.

Asuransi syariah menjadi solusi bagi kelarga muslim yang menginginkan kesejahteraan finansial di masa depan. Orangtua lebih tenang saat musibah datang. Anak-anak pun terlindungi secara finansial karena perencanaan keuangan keluarga dilakukan dengan matang.

Yuk, gapai kesejahteraan finansial masa depan dengan asuransi syariah!

*Artikel ini diikutsertakan dalam #ROLomba yang diadakan @BrighterLifeID bekerja sama dengan @republikaonline dengan tema “Asuransi Syariah sebagai Bagian dari Perencanaan Keuangan Keluarga”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut