Senin, 12 November 2012

Bersekolah, Yuk!

-->
Bersekolah itu penting. Kalau tidak penting, mengapa jutaan anak manusia bersekolah setiap hari? Banyak hal yang didapatkan ketika kita bersekolah. Dari ilmu, teman, sampai pengalaman. Banyak rasa yang dikecap. Dari senang, susah, sampai biasa-biasa saja.
Yap! Sekolah memang salah satu sarana mendapatkan pendidikan. Istilahnya, sekolah menjadi bagian dari sistem pendidikan. Sebagaimana UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Futuristik banget kan sebenarnya pendidikan itu?:) Dengan demikian, sekolah menjadi pujaan hati para siswa Indonesia. (ciee, bahasanya udah kayak musisi aja)
Namun, seperti halnya cerita fiksi dimana alur hidup tokoh utama tidak selalu mulus, kegiatan sekolah pun juga begitu. Tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan belajar. Sepertinya penuh otak ketika mengerjakan tugas. Galau. Sering mengerjakan tugas tidak tepat waktu dan tidak optimal. Tidak sedikit juga para guru yang mengeluhkan siswanya. Dari yang ngelamun aja di kelas, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, nilai jelek, kenakalan, hingga tawuran. Orang tua bisa jadi ikut mengeluh karena anaknya kesulitan menyerap pelajaran. Mereka mengharapkan sang anak sukses dalam belajar.
Adalah lebih baik kiranya jika seluruh komponen pendidikan membentuk kegiatan belajar senyaman mungkin. Tak perlu sikut sana-sini untuk menentukan siapa yang bersalah. Keadaan akan lebih baik jika saling bantu-membantu dan saling memperbaiki diri. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
1.     Bersekolah seperti bermain
Pernah melihat orang yang asyik bermain game seharian? Rasanya, tidak ada kata “capai” dalam rotasi seharinya itu, ya? Anggaplah belajar demikian. Belajar itu seperti mengukir kaligrafi di atas kanvas. Belajar itu seperti menjelajah hutan belantara yang penuh dengan makhluk hidup di dalamnya. Caranya? Dengan menggabungkan daya imajinasi dan daya ingat kita. Contohnya, metamorfosis kupu-kupu. Asyik sekali membayangkan bagaimana terbentuknya kupu-kupu sembari mengingat-ingat tahap-tahapnya. Tentu yang seperti ini lebih mudah. Bersekolah itu bisa menghabiskan waktu lebih dari enam jam. Kalau enam jam dibuat enjoy, pasti siswa akan betah bersekolah. Begitu juga dengan guru-guru. Enam jam di sekolah bisa diibaratkan enam jam bertemu “anak-anak”nya yang beragam
2.     Guru-guru yang mengajar dari hati
Seorang guru yang mengajar dari hati otomatis menjadi guru yang profesional. Ia mendedikasikan segala yang didapatkannya ketika sekolah atau kuliah dahulu kepada murid-muridnya. Ia juga tak ragu untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari murid yang terkesan sulit. Tak hanya mengajar materi pelajaran yang diampu, nilai-nilai moral yang luhur diajarkan melalui tindakan nyata
3.     Perbaikan fasilitas
Fasilitas merupakan modal penting dalam sekolah. Fasilitas yang baik dan bagus akan menyokong semangat siswa untuk belajar. Hal ini bisa dilakukan dalam penyediaan sarana beribadah, penyediaan perpustakaan yang sejuk, lengkap, dan nyaman, penyediaan taman sekolah, penyediaan kamar kecil, dan penyediaan kantin. Tentu pihak sekolah harus mendistribusikan dana yang digulirkan pemerintah secara tepat, salah satunya berbentuk fasilitas ini

4.     Dukungan orang tua
Tugas orang tua tidak hanya mencari nafkah, melainkan membantu mengawasi putera-puterinya dalam belajar. Tak ada salahnya juga berkomunikasi dengan guru demi peningkatan belajar sang anak. Berkomunikasi intensif dengan guru berarti tidak hanya dalam “kasus” saja :-)
5.     Saling menghargai dalam sekolah
Jika para siswa menyayangi teman-temannya dan menghormati guru-gurunya, tentu terasa menyenangkan. Apalagi para siswa menghormati guru-gurunya dalam sekolah. Menjabat tangan setiap bertemu, hal ini masih perlu dipertahankan. Budaya Indonesia kan, budaya yang menghormati orang yang lebih tua? Begitu pula dengan para guru. Mereka menyayangi para siswanya dan tidak serta merta menghakimi jika ada masalah terjadi

Demikian kiranya hal-hal yang bisa dilakukan untuk membentuk kegiatan belajar di sekolah yang baik. Semoga bermanfaat !:)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut